KNPB dan PRD Wamena kecewa, Mereka tentang dan lawan ULMWP
Ketua KNPB Wamena, Simeon Daby |
KNPB
dan PRD Wamena menyatakan sikap dengan tegas untuk menentang dan melawan ULMWP.
Hal ini dibuktikan pada hari Sabtu tanggal 24 Desember 2016 kemarin. Sekitar pukul
15.00 s.d 18.00 WIT, telah berlangsung pertemuan antara pihak KNPB dan PRD
dengan perwakilan 3 Fraksi yang bergabung di bawah ULMWP (PNWP, NRFPB dan
WPNCL) di Sekretariat KNPB Jln. Irian Atas belakang Tongkonan.
Dalam
pertemuan tersebut hadir Ketua KNPB Wamena, Simeon Daby dan Ketua PRD Wamena,
Yosep Siep. Di lain kubu, yaitu kubu ULMWP dihadiri oleh Piter Wanimbo (NRFPb\B),
Petrus Wetipo (PNWP) dan Nico Meage (WPNCL). Selain tokoh-tokoh dari kedua
kubu, pertemuan ini dihadiri juga oleh sekitar ± 30 orang simpatisan.
Pertemuan
ini membahas permasalahan terkait kejadian pembubaran demo pada tanggal 19
Desember 2016 lalu di Lapangan Sinapuk oleh aparat keamanan Kab. Jayawijaya. Dalam
hal ini, Kubu KNPB dan PRD membahas permasalahan tentang tidak adanya dukungan
ataupun bantuan dari KNPB Pusat terkait dengan penangkapan para tokoh dan
simpatisan KNPB Wamena oleh aparat keamanan pada tanggal 18 malam dan 19 Desember
2016 lalu.
Pembubaran demo pada tanggal 19 Desember 2016 lalu di Wamena |
“Sa
kecewa dengan KNPB Pusat, tong di sini berjuang susah payah, merencanakan dan
menyiapkan aksi Demo tanggal 19 Desember, tapi begitu tong ditangkap oleh
aparat, KNPB Pusat tra ada yang tolong, hilang, lari dan lepas tangan semua. Tra
ada tanggung jawab” pungkas Simeon.
Dalam
pertemuan tersebut pihak KNPB dan PRD Wamena sengaja memanggil perwakilan 3 Fraksi
pendukung ULMWP untuk menanyakan kepada 3 Fraksi tersebut terkait tidak adanya
dukungan ataupun bantuan terhadap tokoh dan simpatisan KNPB serta PRD Wamena yang
ditangkap oleh aparat keamanan. Telah diungkap bahwa para tokoh dan simpatisan
KNPB dan PRD yang ditangkap oleh aparat kemanan dapat bebas karena atas
pengorbanan dan perjuangannya sendiri, tanpa ada bantuan dari pihak 3 Fraksi pendukung
ULMWP.
Ketua PRD Wamena, Yosep Siep |
“Tong
bebas bukan karena ko tolong kami, Tong bebas karena tong sendiri, ULMWP ko
lepas tangan karena ko bohong, tra ada KTT MSG tanggal 20 Desember, ko
tipu-tipu tong semua” tegas Yosep.
Situasi semakin panas antara kedua kubu, pertemuan tersebut berakhir dengan terjadinya keributan antara 2 kubu, yaitu kubu KNPB dan PRD Wamena yang ribut dengan kubu 3 Fraksi pendukung ULMWP, dimana dalam keributan tersebut sempat terjadi adu pukul antar tokoh dan simpatisan, sehingga pertemuan tersebut tidak menemukan titik terang karena para tokoh dan simpatisan saling membubarkan diri.
12 komentar:
Sudah ribut ribut saja sudah...bubarkan saja semuanya
Terlihat sudah tika kompak lagi di segala lini
Pembodohan semuanya
Bubar saja KNPB pusat...trada guna
Kalau ada uang pasti semua diam.
Hanya untuk kepentingan pribadi saja semua ini. . .
Terbongkar semua sudah ternyata hanya kebohongan saja selama ini. . .
Brantas saja semua oknum - oknum KNOB di tanah papua ini. . .
Memang hanya orang - orang bodoh simpatisan KNPB Itu. . .
Lebih baik kita hidup damai saja di papua. . . . Tra usah ada KNPB. . .
Angota pu keras Sampe bgmnpun jg KNPB tetap LAWAN dan usir INDOMELAYU dri tanah air Papua
Angota pu keras Sampe bgmnpun jg KNPB tetap LAWAN dan usir INDOMELAYU dri tanah air Papua
Posting Komentar