Tidak ada tempat bagi ULMWP sebagai anggota penuh MSG
Indonesia mendorong
Melanesian Spearhead Group (MSG) untuk menyusun norm-setting dan guidelines
yang jelas bagi aplikasi keanggotaan baru yang menghormati prinsip kedaulatan,
tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan berdasarkan hukum
internasional. “Dengan demikian maka upaya united liberation movement for west
papua (ulmwp) untuk menjadi anggota penuh MSG akan tertutup selamanya”,
demikian ditegaskan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Kemlu RI, Duta Besar Desra
Percaya, Ketua Delegasi RI pada Foreign Ministers Meeting (FMM) MSG, di Port
Vila, Vanuatu, 21 Desember 2016.
Pertemuan Tingkat
Menteri MSG yang didahului dengan pertemuan SOM bertujuan untuk membahas agenda
program kerja, anggaran, dan berbagai aspek internal organisasi yang perlu
direformasi, termasuk tata cara aplikasi dan penerimaan keanggotaan baru MSG.
Kehadiran Indonesia
dalam pertemuan tersebut mewakili 11 juta penduduk Indonesia berlatar belakang
budaya Melanesia, yang tersebar di lima propinsi Indonesia, yaitu Nusa Tenggara
Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Indonesia juga mendorong
kerja sama regional MSG di bidang perubahan iklim, konektivitas, perdagangan,
investasi, dan penegakkan hukum. Indonesia juga menyampaikan penawaran untuk
menjadi tuan rumah Police Ministers’ Meeting yang ke-2 di Indonesia tahun 2017
yang akan datang.
M.I. Derry Aman, Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Canberra |
“Kelompok separatis
Papua ini, mewakili sebagian yang sangat kecil dari warga Papua di luar negeri,
telah berkali-kali mengajukan keanggotaan penuh di MSG sejak tahun 2013, namun
berhasil digagalkan atas upaya diplomasi RI”, demikian disampaikan M.I. Derry
Aman, Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Canberra selaku Ketua SOM RI.
MSG merupakan
organisasi sub-kawasan di Pasifik Selatan yang beranggotakan negara-negara yang
berlatar belakang budaya Melanesia yang terdiri dari Fiji, PNG, Solomon Islands
dan Vanuatu. Sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Pembentukan MSG tahun 2007,
Organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan dan memperkuat hubungan
perdagangan antar anggota, pertukaran budaya Melanesia, tradisi dan nilai,
persamaan kedaulatan, serta kerja sama teknik guna mencapai pertumbuhan
ekonomi, pembangunan berkelanjutan, good governance, dan keamanan.
Indonesia diterima
menjadi Associate Member pada tahun 2015, setelah sebelumnya menjadi Observer
sejak tahun 2011. Selain untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI di forum
MSG ini, Indonesia juga memiliki agenda untuk memperluas kerjasama pembangunan,
ekonomi dan sosial budaya dengan kawasan Pasifik pada umumnya serta dengan
negara-negara Pasifik yang berlatar belakang budaya Melanesia.
(Sumber: Dit. KSI Aspasaf)
11 komentar:
Waduh sungguh mati tra jadi anggota msg lagi
Masyarakat Papua sudah tra percaya lagi dari dulu tipu saja
Tipu saja hanya untuk mendapatkan uang sa
Papua merdeka referendum yess
Ulwmp hanya tipu saja
Trada merdeka di papua. . .
Papua su bagian dari NKRI. . .
Tradalagi kata referendum untuk papua
Mari kita hidup damain tra usah ada lagi merdeka too. . .
Akan sia sia semua usahamu. . .
Ko orang tra taw terimaksih sama pahlawan macam Marthen Indey..Ko bodat..ULMWP bodo tra mampu buat papua lbih baik,hnya perusak kedamaian di tanah yang Tuhan Berkati ini ee..Cabut Hak Perseorangan Para simpatisan ULMWP dan pok separatis lain...dorang tra pantas disebut orang Papua..
Posting Komentar